Friday, 6 December 2013

Sayuran Organik Di Pekarangan - Pot

Berubah.. berubah... ya... setelah sekian lama kami menanam sayuran dengan menggunakan polibag, akhirnya kami harus mengakhirinya. Tentu perubahan itu bukan tanpa alasan, dan alasan kami adalah keindahan dan resapan air.
Kami menanam dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah, tentu saja keindahan juga penting untuk kami. Setiap hari kami menatap pekarangan kami, dan sepertinya ada yang kurang enak dipandang, terutama polibagnya. Meskipun polibag diatur dengan rapi tetap saja kurang "sreg"... Yang membuat kami kurang "sreg" adalah ujung bagian atas, ketika masih awal mungkin masih rapi dengan bentuk yang masih melingkar, tapi lama-lama sering berjalannya waktu, ujung polibag mulai ga jelas bentuknya... mungkin saya kasih istilah "mleot" he..... 
Kondisi yang masih lumayan rapi
Bukan hanya masalah keindahan menurut kami, tapi waktu itu masalah resapan air yang menjadi kendala. Memang polibag memiliki lubang di bagian bawah, akan tetapi, masalah sering terjadi karena lubang sering tertutup papan penyangga, sehingga membuat tanaman yang kurang suka banyak air tumbuh tidak maksimal, bahkan untuk tanaman tertentu bisa mati. 
Pernah kami mengamati dan membedakan secara langsung tanaman sawi yang kami tanam. Waktu itu sudah waktunya panen, ada yang subur ada yang tidak dan kami berusaha mencari permasalahannya. Setelah mencari dan mencari, kami secara tidak sengaja merasakan perbedaan yaitu berat antara polibag dari sawi yang subur dan yang tidak, lalu kami keluarkan tanah di dalamnya. O..o..o... ternyata sawi yang subur memiliki tanah yang agak basah, sedangkan yang tidak subur tanahnya basah terutama di bagian bawah yang mengandung banyak air. Kami usut lebih jauh lagi kenapa bisa terjadi, dan yang menjadi "biang kerok", ternyata lubang untuk saluran air terhalang oleh papan.
Ya... itu sekilas alasan kenapa kami beralih menggunakan pot. Desain pot tentu lebih baik karena lebih kaku, lubang untuk saluran air lebih besar dan ujung pada bagian bawah terdapat kaki penyangga, sehingga lubang air tidak akan tertutup. 
Dalam cara kami menanam tidak ada perbedaan antara menggunakan pot dan polibag. Penyiraman, komposisi tanah, jarak tanam dan jumlah tanaman dalam satu pot tetap sama. Setelah sekian lama bahkan sampai sekarang menggunakan pot, kami dapat merasakan bahwa masalah yang kami alami ketika menggunakan polibag, semua telah sirna. 


Hijau..
Keindahan yang kami inginkan selama ini tercapai, sekarang dengan menanam menggunakan pot pekarangan kami menjadi lebih indah dan rapi.


Tentu lebih rapi.
Di mata terasa menyegarkan....

Kami juga kagum dengan kesuburannya.
Dari hasil panen, hampir semua tanaman bisa tumbuh subur, tentu juga karena dukungan si pembajak kecil  dan air kolam ikan

Mari.... dari sekarang kita olah setiap jengkal pekarangan kita untuk menjadi lebih bermanfaat bagi keluarga kita.....

Sekian dulu... selamat bertani.....

No comments:

Post a Comment