Sunday, 10 July 2016

Update - " Akuaponik + "

Kurang lebih 1 bulan kami telah menebar beberapa biji seperti kenikir, bayam dan juga terong dan pertumbuhannya lumayan bagus terutama bayam dan kenikir. Untuk tanaman selada yang kami pindah dari persemaian terpisah, masih dalam proses pertumbuhan. Untuk terong ternyata mengalami penguningan pada daun, sangat berbeda dengan tanaman bayam.  


Gambar 1. Pemandangan yang kontras.

Pada gambar 1, terlihat perbedaannya, yang terlihat kurang subur itu adalah tanaman selada yang masih dalam masa pertumbuhan, dan sebenarnya ada juga tanaman terong yang terlihat menguning. Kami menduga menguningnya tanaman terong akibat penyerapan nutrisi yang kurang baik, kenapa kurang baik, karena saat tebar biji, biji-biji terong berada di lapisan yang masih dekat arang, jadi dalam lingkungan yang becek. Waktu itu hanya iseng, karena biji terong sudah expired, jadi kalo bisa tumbuh ya syukurlah enggak juga nggak papa, jadi tidak memperhatikan posisinya. Tapi sebagian benih yang tumbuh sudah dipindah ke pot (media tanah) dan sekarang mulai tumbuh subur dan semoga bisa berbuah. 


Gambar 2. Hanya yang subur saja he...


Pada Gambar 2, Untuk tanaman bayam memang tumbuhnya luar biasa, sebagian sudah disayur, dan karena sebenarnya masih muda, jadi rasanya sangat lembut enak sekali.


Gambar 3. Kascing mulai terlihat.

Pada gambar 3, di bawah tanaman terlihat kascing yang mulai banyak. Akibat tertutup oleh tanaman, cacing banyak berada di bawahnya, berbeda dengan daerah yang ditanami selada yang masih terlihat gersang, kascing belum terlihat. Kami yakin saat tanaman selada mulai membesar dan saling menutup, cacing mungkin akan mulai berani tinggal di bawahnya, karena sudah mulai nyaman. 


Gambar 4. Kangkung yang setiap 2 minggu sekali dipanen.


Gambar 5. Tanaman mint yang begitu subur,
kami hanya mengambil seperlunya saja.


Gambar 6. Talang air yang kami gunakan untuk
menanam azola dan duckweed.

Pada gambar 4, 5 dan 6, terlihat tanaman yang menurut kami subur-subur, mungkin efek dari penambahan nutrisi kascing yang terbawa aliran air he...


Gambar 7. Narsis sebelum bayam dipanen he...

Sampai saat ini kami merasa puas dengan akuaponik+, tapi kami akan mencoba lebih untuk tanaman lain terutama tanaman sayuran buah. Lapisan tanah/kompos memang belum maksimal karena belum sampai batas atas kolam fiber. Untuk tanaman buah perlu dilakukan penambahan supaya tidak terlalu basah sehingga penyerapan nutrisi lebih maksimal. Tunggu kelanjutannya ya he...

Kami tambahkan videonya, maaf jika kurang bagus he..







Salam akuaponik alami...

Wana Wana

17 comments:

  1. Trimakasih mas Nanang atas sambutanya saat saya berkunjung... semoga menjadi amal baik bagi mas Nanang dan keluarga..Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama sama Pak Darmo, tapi maaf kalo banyak kekurangan, sayang hujan deras dan sudah agak gelap, semoga lain waktu bisa disambung lagi. Trimakasih.

      Delete
  2. salam kenal mas Nanang, blognya sangat menginspirasi. Boleh minta no kontaknya/ wa, email saya trihastuyk@gmail.com trimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga dan trimakasih Mbak Tri Hastutiningsih.
      Nanti saya kirim via email Mbak...

      Trimakasih

      Delete
  3. Mantep mas Nanang. Tertarik akuaponik gara2 baca blog ini. Sudah coba mulai dari sekitar 2 bulan yang lalu, sedikit demi sedikit :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih banyak... Semoga tidak bosan dan justru semakin berkembang...

      Trimakasih.

      Delete
  4. Mas kami mau belajar aquaponik ke tempat mas nanang,,boleh mintak kontak nya mas nanang,,,ini email saya
    Gondik.ndok@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh Mas, nanti saya kirim ke email yang tertera..
      Trimakasih.

      Delete
  5. Selamat sore mas, maaf mengganggu lagi...bisa minta skema yang kolam fiber itu mas?
    kak saya kurang paham yak...? bell siphon cuma satu ya mas? jadi pasang surutnya mengandalkan satu bell siphon dan tiap kontainer diparalel dengan pipa itu ya mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi Mas Arif... gak mengganggu kok Mas malah seneng...
      Nanti saya buatkan skema, dan saya posting sehingga harapannya lebih mudah dipahami..
      Tunggu ya Mas he...
      Trimakasih

      Delete
  6. boleh minta nomor telponnya mas? mau nanya2 nih..atau kalau ga keberatan bisa dipotoin sistemnya biar keliatan perpipaannya sama kelistrikan, total di pekarangan pake berapa pompa mas?
    bisa imel aja ke hakeemrahman24@gmail.com
    nuhun

    ReplyDelete
  7. satu lagi mas, klo miara ayam di halaman belakang apa ga bau ya? hehehe keliatan banget ya g pernah ngurusin begituan..nuwun jawabannya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pagi Mas, nanti saya kirim no telpnya...
      Ok Mas, nanti tak fotoin, sekalian coretan alur sitemnya, sekarang dlm proses coret2 he....
      Untuk dipekarangan karena ada 3 sistem akuaponik jadi saya pake 3 pompa, ketiganya saya desain dengan model berbeda untuk mendapatkan pengalaman dari sistem yang berbeda...

      Untuk ayam tidak berbau Mas, karena ayamnya hanya 3, dan alasnya tanah, jadi ayam sering 'oker-oker' tanah cari makan jadi kotorannya tertutup lagi dan itu hampir setiap hari.. Itu yang selama ini saya rasakan...
      Trimakasih..

      Delete
  8. Salam mas Nanang. Saya dari pandaan, pasuruan mas.
    Waaah seneng liatnya!! Entah kenapa saya mulai teracuni nih. Saya berniat mau bangun kolam terpal, soalnya saya punya sedikit lahan sekitar 7x6meter di atap lantai 2 rumah saya dan sayang sekali kalo cuma dipake jemur baju doank, ditambah lagi stelah baca2 tulisan mas Nanang jadi smakin Pede saya mau bangun mini greenhouse untuk sistem ini. itung2 biar ibuk ga blanja lauk banyak2 Hehehe...
    Selama mas Nanang praktekkan, ikan apa yg pas untuk dibudidaya pada sistem aquaponik ini mas? Saya sih mau coba tanaman sayur daun Dan buah sperti terong, cabe, tomat gitu! Ya kalo bisa nanem duit juga sih hehe...
    Adek saya juga pernah buat pupuk cair fermentasi semacam Compost tea/comfrey tea dari daun2an+kascing+bakteri, pernah saya aplikasikan ke tanaman cabe konvensional dan hasilnya Eddaaaan sih!! Apa bisa juga suatu saat nanti saya aplikasikan ke sistem aquaponik? Pertanyaan newbie hehehe...
    Maturnuwun sebelumnya mas Nanang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi dan salam kenal juga Mas Rhyad.
      Trimakasih sudah berkenan mampir, saya juga senang bisa meracuni he....
      lahan 6x7 tentunya lebih dari cukup untuk membangun akuaponik untuk rumah tangga, sayur organiknya bisa dikonsumsi sendiri, ikannya bisa dijual.
      Untuk awal akan lebih baik jika tanaman sayuran daun dulu Mas, bisa sawi, slada, kangkung, bayam, seledri dll.. Pada dasarnya sayuran buah juga ok, cuma butuh nutrisi yang jauh lebih banyak.
      Murray Haslam di australia, juga mengaplikasikan compost tea untuk akuaponiknya.. jadi tentu saja bisa, tapi untuk proses awal mungkin coba dulu yang murni dari kotoran sambil terus belajar, nanti kalo kita sudah semakin paham dan takjub dengan akuaponik he... kemudian dikembangkan lagi sesuai keinginan kita.
      Kalo ikan pada dasarnya semua bisa, cuma yang paling bagus adalah lele (dari sumber majalah pertanian ),tapi tentu saja kualitas pakan juga berpengaruh.

      Trimakasih Mas Rhyad.

      Delete
  9. untuk awal agak lama mungkin ya? perlu tingkat kejenuhan air yg agak pekat dengan kotoran ikan baru bisa diberi tanaman, menurut saya!!
    Rencana dari awal mau pake lele sama nila, kayaknya juga susah2 gampang gabungin lele+nila+sayuran, tapi itu tantangannya.
    Saya pernah budidaya lele cuma belum pernah menggabungkan sama sayur, jadi kalo liat tulisan mas Nanang itu kayaknya sistem ini simple banget, tapi kalo saya coba pasti "trial and error" juga Hehe...
    Saya barusan juga liat di YouTube, om Mark Sungkar juga sampe blajar ke Murray Hallam sono!!!
    Saya masih pelajari ritmenya, jumlah ikan, banyaknya air dan banyaknya tanaman yg harus saya tanam dalam satu sistem ini nantinya.
    Media tanam akan saya coba pake merang/jerami padi, arang sama akar pakis karna cari yg murah kalo bisa sih gratis, gampang dicari, lan jumlahe sek uwakeh.
    Tak tunggu update'ane Njenengan mas buat nambah2 referensi juga hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas mungkin hitungan bulan, karena di awal2 bakteri belum begitu banyak jadi perlu proses. tapi kalo sudah 'matang' dan stabil air kolam tak diganti pun gak masalah.
      Pada dasarnya memang simpel Mas, yang agak ribet nanti ada di pemipaan/pengairan dan sistem penanaman karena yang kita tanam adalah tanaman sayur yang tidak terlalu suka banyak air jadi kita harus memahami perilaku tanaman.
      Untuk perbandingan jumlah ikan dan tanaman memang sudah ada patokan, tapi tidak mutlak menurut saya.
      Yang penting dan tak boleh ditinggalkan tentu filter biologisnya, itu harus dipenuhi supaya sistem sehat dan lagi kita tak boleh langsung menyerah saat tanaman kurang bagus karena semua perlu proses.
      Iya Mas, sebenarnya saya juga lagi nulis kesimpulan awal dari pengalaman saya berakuaponik 4 tahun terakhir, karena semua pasti ada benang merahnya, tunggu ya mas he...
      Trimakasih berkenan mampir..

      Delete