Tuesday, 27 June 2017

Update-Akuaponik Kolam Koi II_#3 (Menanam Jembak)

Secara kebetulan, kami belum pernah melihat jembak secara langsung di alam liar, tapi dari nama lain jembak yaitu selada air bisa diketahui hidupnya di air he... 
Dulu kami pernah menanamnya, ketika itu kami mengkombinasikan akuaponik dan vermicomposting  dan hasilnya bagus, tanaman jembak tumbuh subur dan bisa kami nikmati, sensasi 'kres kres' saat dikunyah seperti menjadi cirikhas jembak. Sayang karena hama, perlahan tanaman jembak mulai menghilang di kebun kami.
Sekarang kami mencoba menanam lagi, karena selain kesukaan istri, kami ingin ada berbagai jenis sayuran di kebun kami meskipun tidak banyak. Kali ini kami menanam di akuaponik kolam koi. 
Sebelumnya, media tanam yang kami gunakan adalah arang kayu, sekarang kami menggunakan media tanam pasir malang, dengan sistem pasang surut menggunakan siphon apung.



 
Beberapa hari setelah ditanam.


Bibit jembak mudah didapatkan, cukup kita belanja di pasar, kita ambil daun dan batang mudanya untuk dimasak dan  batang tua yang ada akarnya bisa kita tanam, jadi mirip kangkung. Menanamnya juga cukup mudah, dari batang yang panjang, bisa kita kubur sebagian yang ada akarnya, atau bisa semua batang, tapi jangan terlalu dalam, paling hanya 1-2 cm saja. Seperti gambar di bawah ini, bagian yang tidak dikubur dan bagian yang dikubur sama sama tumbuh tunas.


Tunas bermunculan.


Biasanya saat tidak menanam tapi ingin memasaknya, kami membeli di pasar paling tidak 3 ikat, meski terlihat banyak tapi saat disayur jadi sedikit, untuk itulah kami menanam tidak hanya 1 ember, tapi 2 ember sekaligus, harapannya sekali panen cukup untuk kami nikmati bersama. 





Usia sekitar 3 minggu setelah ditanam.

Mengenai gizi, kami kira semua sayur memiliki kandungan gizi yang baik, kami hanya percaya semakin banyak kita mengkonsumsi berbagai jenis sayur dan buah, maka kandungan gizi yang masuk ke tubuh kita akan semakin lengkap.




Salam Akuaponik

Wana Wana

6 comments:

  1. Mas Nanang, pernah menanam daun bawang a.k.a loncang? saya nanam loncang kok gagal terus ya, loncang mau tumbuh tapi lama kelamaan busuk bagian pangkalnya, entah karena kurang sinar mentari atau memang ga bisa di lahan aquaponik....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pernah dan sekarang masih, coba lihat di sini ( http://wana-wana-blogger.blogspot.co.id/2017/06/update-akuaponik-kolam-koi-ii3-selamat.html ) ada 1 foto yang ada daun bawangnya, dan itu saya panen tidak dicabut cuma diambil daun tuanya saja jadi terus tumbuh.
      Memang loncang agak sulit karena tidak suka banyak air, saya nanemnya pake sistem pasang surut, dengan siphon apung jadi debit yang masuk ke growbed sangat kecil, selain itu media yang saya pake pasir malang itu bagus, dan nanemnya jangan terlalu dekat aliran air, dan berada dilapisan atas/kering jadi air tidak begitu banyak, nanti seiring waktu akar akan mencari jalan sendiri ke arah sumber air/nutrisi.
      Saya lagi coba nanem lagi dengan sistem aliran atas, dengan media arang kayu, tapi daun bawang bukan sebagai tanaman utama.
      Semua tanaman bisa, hanya kita harus tahu karakternya, kemudian kita tentukan sistem penanamannya, kalo masih gagal coba dengan sistem lain atau diperbaiki cara penanamannya mas, matahari jelas menentukan juga.

      Trimakasih.

      Delete
    2. makasih mas banyak membantu, sepertinya memang permasalahan pada siphon, saya pakai konvensional, mungkin bisa saya ganti media mas, kalau pasir malang bagaimana cara agar tidak masuk ke pipa, secara terdiri dari bagian2 yg sangat kecil, suwun...

      Delete
    3. Pakai siphon gak papa, yang penting berjalan baik, dan kalo bisa proses pasang dibuat lama sekitar 15 menit, untuk hal itu debit masuk dibuat kecil dan siphon pun perlu sedikit modifikasi.
      Supaya pasir tidak masuk pipa, saya buat media berlapis, bagian bawah diisi media yang agak besar (kerikil), lapisan atas sekitar 10 cm baru pasir malang, dan pelindung siphon tidak harus dilubang secara keseluruhan, kalopun dibuat banyak lubang, diameter dibuat kecil saja, dengan syarat filter berjalan baik, karena kalo enggak kotoran akan menumpuk dan menyumbat.
      Trimakasih.

      Delete
  2. Nah ini mas, beberapa teman menyarankan debit dibuat kecil, tapi malah ga mau surut mas, modifikasi apa yg perlu saya lakukan, saya sudah membaca artikel mas tentang pembuatan siphon dan sepertinya mirip dengan kepunyaan mas, tpi tanpa selang aerator... Sya pakai 1/2 dan ada yg 3/4".... Maaf mas kebanyakan nanya hehehehe matur suwun sanget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa mas, lubang bagian dalam siphon perlu diperkecil supaya saat air yang masuk bisa saling menutup dan bisa terjadi surut, coba buka pengalaman yang saya share ini mas.. http://wana-wana-blogger.blogspot.co.id/2013/12/masalah-seputar-bell-siphon.html Monggo dicoba dulu mas...

      Trimakasih.

      Delete