Thursday, 13 July 2017

Kolaborasi Akuaponik Dan Vermicomposting II

2 tahun yang lalu, kami membuat sistem kolaborasi akuaponik dan vermicomposting I, meski berjalan baik, tapi pada akhirnya bagian vermicomposting ada permasalahan yaitu terjadinya penyumbatan. Kami tak berfikir bahwa sisa kotoran cacing, bagaimanapun akan tetap berupa padatan sehingga, hanya tinggal menunggu waktu akan terjadi penyumbatan. Akhirnya bagian vermicomposting kami hentikan.


Kolaborasi coba-coba pertama.

Waktu terus berjalan dan pada bulan april 2016 kami memposting artikel di blog dengan judul "Belajar Memelihara Cacing", pada artikel tersebut kami membagikan pengalaman dalam kami memelihara cacing menggunakan susunan 2 buah ember cat 25 kg. Ember disusun bertingkat, ember bagian atas untuk kehidupan cacing dan ember bagian bawah untuk menampung cairan.
Dalam kami belajar memelihara cacing, ada pengalaman yang kami dapatkan. Pernah 1 ember cacing mati semua, berbau busuk dan di dalamnya banyak belatung. Setelah kami coba cari masalahnya, ternyata air yang ada di ember penampung sudah melebihi batas sehingga tempat hidup cacing pun menjadi tergenang. Cacing tidak bisa kemana-mana akhirnya mati semua tanpa tersisa.
Kami juga mengamati kelakuan cacing yang unik. Cacing selalu meletakkan kotorannya di permukaan, sehingga ketika kita memasukkan sisa sayuran mentah yang sudah dipotong-potong kecil, dalam waktu tertentu, sayuran tersebut seolah-olah tenggelam tertimbun kotoran cacing. Kami menduga, mungkin itulah cara unik cacing membusukkan dedaunan untuk sumber makanan.

Belajar dari pengalaman kolaborasi akuaponik & vermicomposting I dan  belajar memelihara cacing, akhirnya ada ide lagi untuk menggabungkan vermicomposting ke dalam akuaponik, mungkin ini sebagai penyempurnaan dari yang pertama he.... 

Cara pembuatan... 
Cara ke-2 ini jauh lebih sederhana, karena kami hanya mengalirkan air pada ember vermicomposting ke bak pengendapan akuaponik. Di bawah ini, kami buatkan gambar skemanya.


Untuk cara-cara pembuatan bagian vermikomposting, bisa dilihat di belajar memelihara cacing, tapi ada sedikit penambahan pada ember bagian bawah (ember ke-2) yang digunakan untuk penampungan air. 
Pada ember bagian bawah atau ember ke-2 tersebut kita buatkan lubang, pembuatan lubang tersebut bertujuan untuk mengalirkan air ke bak pengendapan. Lubang bisa dibuatkan di bawah atau juga disamping ember. 
Untuk yang kami lakukan, kami membuat di bagian bawah, pada lubang tersebut kami pasang verloop ring torn ukuran 3/4" kemudian disambung sockdrat dalam 3/4" disambung lagi pipa 3/4" dst, semua menyesuaikan desain yang kita buat. Intinya, lubang bagian bawah kita buat untuk mengalirkan air dari vermicomposting menuju bak pengendapan.
Yang perlu diperhatikan, karena jarak bagian dasar antara ember 1 dan 2 hanya beberpa cm, pastikan pemasangan verloop ring torn atau bahan lain tidak menyentuh dasar ember 1, karena akan menghalangi air yang keluar, selain itu biarkan ada sedikit genangan air resapan di dalam ember 2, untuk menjaga kelembapan 'rumah' cacing. 


Tampak depan

 
Tampak samping
Makanan cacing...
 
JIka sudah jadi, nantinya, sisa sayuran mentah bisa kita masukkan, tentu dipotong-potong terlebih dahulu, semakin kecil semakin baik. Setelah kita masukkan, kita biarkan begitu saja, nanti dengan sendirinya sayuran tersebut akan tertutup oleh kotoran cacing dan seiring waktu akan membusuk dengan sendirinya sebagai sumber makanan cacing. Jika sewaktu-waktu kita mengurangi kotoran di bak pengendapan/filter mekanik, endapan hasil pengurangan bisa kita masukkan ke vermicomposting dan akan menjadi santapan istimewa  bagi cacing. Bila mempunyai hewan piaraan seperti burung, kotorannya dapat dimasukkan juga.


Bagian dalam vermicomposting, terlihat kascing.

Panen...
Jika nanti ember bagian atas (ember ke-1) sudah penuh, kita bisa ambil kascingnya atau  bisa juga kita panen cacingnya. Pengambilan jangan menggunakan alat yang tajam, dan dilakukan dengan hati-hati biar cacing tidak terluka, kasihan he...




Dengan cara mengalirkan secara langsung cairan vermicomposting ke bak pengendapan, kita tidak akan takut lagi tempat hidup cacing akan tergenang. Di sisi lain, dengan mengalirkan cairan ke bak pengendapan, cairan tersebut tidak akan 'mencemari' kolam, karena masih melewati filter biologis dan growbed sebelum akhirnya masuk ke kolam ikan.

Demikian kira-kira kolaborasi vermicomposting dan akuaponik II, semoga bermanfaat.

Salam Hijau 

Wana Wana

No comments:

Post a Comment